Alhamdulillah, tulisan kali ini aku mau cerita tentang sedikit cerita kehidupan di PTKI ( Politelnik Teknik Teknologi Kimia Industri) sering di plesetin mahasiswa (Politeknik Tak Kenal Istirahat) salah satu kampus di bawah naungan kementerian Perindustrian RI.
Setelah lama mendekam di Asahan dan akhirnya sekarang aku kuliah di PTKI tercinta. Banyak banget hal-hal yang bikin aku geleng geleng kepala sendiri, menyadari bahwa banyak hal yang aku baru tahu dan ga habis fikir.
Setidaknya ada beberapa hal yang aku rasain disini
Yang pertama, Iklim Belajar Yang Gak Manusiawi dan Dosen serta Asisten Laboratorium yang Berwatak Predator Penguasa Rimba.
Awal masuk dosen sudah mengingatkan "disini bukan tempat main-main, bukan kampus untuk tempat nongkrong-nongkrong"
Kupikir ini sejenis gertakan jambu, tapi ternyata, jangankan nongkrong, nafas aja susah, seriusan!!
Kalo SMA dulu, kalo ada tugas masih bisa SKS alias sistem kebut semalam, bahkan tugas yang disebut tugas besar bisa diselesaikan H-2 dengan bantuan teman yang kesetiaannya kayak udah terikat janji tumpah darah. Disini boro boro H-2, tugas kecil, tugas upil, tugas ketombe ataupun tugas mikroba atau apalah namanya, kalau mau gak stress kudu di kerjain 2 tahun sebelumnya.
Laporan praktikum yang selalu dirindukan, dengan mesin tik, yang suaranya terus menggema hingga fajar tiba, ohh... Sudahlah,,,, hayati lelah bang.
Hebatnya setelah capek capek ngerjain tuh laporan, asisten dengan gampang mengatakan laporan itu salah dan buruk sekali. Oh no beibeh.. 'pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahkuuu..... '
Pedih
Kampus aktif sampai jam 6 sore, tapi tuh kampus bener bener aktif seharian, masuk pabrik, nge lab sana sini, acc, sampai beberapa mahasiswa bersahabat dengan tipus dan asam lambung, wadduuuuh cintaa. AKu sayang sekaliiiii.... Doraemoooon.
Iklim belajar yang gak manusiawi ini memang cukup memakan korban. Banyak mahasiswa yang menghilang tiba tiba, bahkan kemarin sempat terdengar berita ada yg bunuh diri. Oohh nooo...
Yang Kedua, Tipikal Obrolan Dan Humor Yang Susah Dipahami Mahasiswa Pada Umumnya
Kalo lo lagi ngumpul sama teman temanlo, apasaja sih yang di obrolin? Pasti ga jauh jauh dari kegiatan sosial sehari hari, macem cewek/cowok lu yang ngeselin, atau cerita emaklo yg baru pulang umroh, mungkin juga tentang artis artis yang ketauan make narkoba.
Aku : "Kenalin aku wahyu"
Si A : "ha"
Aku : "lo aslinya orang mana? "
Si A: "Asahan"
Aku : "oh sama dong aku juga"
Sih A : "ok"
Fix, apa cuma gue di dunia ini yg nemu orang bahkan sesama penggemar teletubies aja pasti seneng banget dan langsung bisa ngobrol ngalur ngidul dari A sampai Z
Tapi akan beda ketika lo ngomongin Ilmu Pengetahuan.
Sih A : "yu, kau tau reaksi pemecahan trigliserida? "
Aku : "waduh aku lupa"
Si A : " Sumpah lo ga tau? Itukan oleokimia banget. Bla bla bla bla..... "
Disini gosip seputar Nikita Mirzani dan prostitusi artis (lagi lagi) atau kabar burung oprasi plastiknya aurel hermansyah, kalah dibanding berita teknologi terbaru pada pengolahan kelapa sawit.
Dari segi pembicaraan sudah absurd dari segi humor lebih parah lagi.
Aku ga ngerti
"Kalau begini akupun jadi sibuk, berusahaa mengejar ngejar diaaa, matahari menyinari semua perasaan cinta, tapi mengapa hanya aku yg dimarahiiiii. "
Aku pikir aku hampir menyerah, beruntung banyak orang yang selalu mensuport aku, Ibu ku selalu menghibur setiap aku nelpon buat cerita cerita karena depresi berkepanjangan.
Dan juga Allah mengirim -sohib gue di sejiwa sekata dan makasih juga buat para marbot ganteng.
Tulisan ini mengingatkan bahwa bagaimanapun keadaannya, tetap percaya pada mimpi mimpi kita, percaya pada kemampuan diri kita diiringi permohonan kepada Yang Maha Segalanya adalah yang paling penting. Kedepan pasti tantangan akan lebih berat lagi. Tetapi aku ingin dengan mengingat pencapaian kecil ini semangat dan antusiasmeku takkan pernah padam.
Temukan aku di ig : yu_ramadhan