Sabtu, 29 Juli 2017

Sabtu Biru

Hello kawan kawan!!
Yaa, hari ini aku hanya ingin sedikit bercerita tentang sabtu yang yuhuuu
Dimulai dari waktu menunggu dosen pembimbing karya akhir, yaps seperti biasa, bu dosen buat janji jam 9 pagi dan hebatnya beliau datang jam 3 sore. Oohh beybih. Tapi begitupun mahasiswa harus rela menunggu kalau benar benar ingin tamat.
Selesai bimbingan, lanjutlah mencari buku, dan keren sekali 5 toko buku yang di datangi toko buku yg ke 5 yang menyediakan buku tersebut. Sampailah malam hari aku mencari buku keliling-keliling kota. Masuk ke mall mall. Uuhhhh.
.
Lanjut setelah membeli buku, aku putuskan untuk langsung pulang, mengingat juga hari sudah gelap, tapi tiba-tiba hujan turun, aku putuskan untuk berteduh, dan karena perut juga sudah lapar ya aku putuskaaan untuk berteduh di warung bakso. Sedaaappp....
Duduklah aku di kursi yg telah disediakan, kulihat kiri kanan, depan belaakang, semua pada berpasangan, aku lup kalau ini malam minggu. Pasangan yang duduk di depanku, sepertinya mereka anak komunitas,aku bisa menandai dari seragamnya, tapi aku ga tau komunitas apa, komunitas pencinta komodo mungkin, dan mereka suap suapan di depanku, aaaarrrggghhh....
Sebelah kiri ini yang kasian, waktu awal duduk, si cowo nanya ke si cewek "kamu pesannya apa? " dan si cewe jawab "yaudah terserah kamu, kaya ga biasa aja".  Wooopp aku yakin jawaban wanita seperti ini lebih sulit dianalisa dibandingkan karya akhir yang aku kerjakan sekarang. HAhahaha, kasian tuh cowok. Dan saat makanannya datang, ternyata pesanan si cowok untuk cewenya tadi itu salaahh, oh my God, habis lu tong. Hahahah.
Kasiaannn.. Kasiaann..
Nah kalo yang dibelakangku lain lagi, mereka asik membicarakab Intermilan, aku gak tau mereka sedang pacaran atau sedang judi bolah. Ah sudahlah,
Sementara aku hanya fokus kepada sang bakso tercinta.
Setelah baksonya habis, aku langsung melanjutkan perjalanan walaupun hujan masih turun, karna ku rasa aku tak cocok berada di tempat itu. Hahahaha

Jumat, 21 Juli 2017

Geng.. Gam

Aku ingin tanganku kau genggam
Ringkih?
Betul
Hingga tak berdenyut
Aku ingin tanganku kau genggam
Hingga ku tak mampu membalas genggam
Aku ingin tanganku kau genggam
Sebelum terlipat dan terbungkus rapi
Ringkih?
Benar sekali
Aku butuh kau untuk kubisa berdiri
Ringkih?
Benar sekali

Usapan virtual

Seminggu terakhir, ibuku sering sekali menelfon
Dalam sehari bisa lebih dari 3 kali
Iya, dia mengetahui keadaanku yang tidak baik baik saja
Aku yakin dia sangat mencemaskanku
Fonis dokter yang mengejutkan, aku sendiri saja terheran dengan hasilnya
Karna sebelumnya aku sangat baik baik saja
Melakukan kegiatan dengan lancar dan baik
Aku ingin lekas membaik
Bukan karna aku tak ingin di telfon lebih sering oleh ibuku
Tapi aku tak ingin menambah kekhawatirannya
Karena, selain ibuku menyayangiku, aku juga sangat menyayanginya
Oh iya, ceritanya aku adalah anak rantau, sehingga usapan hangat ibuku tak bisa ku rasakan langsung

Rabu, 19 Juli 2017

Bilik hitam

Kata-kata yang lelah
Kulit tipis yang basah, mengasah tajam waktu
Maka tempat berpijak biarlah semakin tumpul
Seperti pasrah nafas dibalik teriakan dan tangis perjuangan panjang
Tak perlu kita hitung kelopak juang yang mekar
Kupu-kupu indah paham rahasia nektar
Tak lama waktu lagi untuk bersua, bahkan diantara kita ada yang tak sempat menangkap mata
Dibalik manisnya hasil kerja sang lebah
Ada sengat tinggalkan luka
Maafkan ketika aku tak mampu hasilkan madu namun berikan sengat pedas untuk kalian semua.

Dariku sang pelukis luka,
yu_ramadhan