Kudengar melodi itu dari kejauhan
Mendayu dayu menghangatkan
Ada ingatan yang menyusup begitu dalam
Semakin dalam
Ingatan tentang masa lalu
Yang hingga kini mereka tak mampu mengerti
Pernah ku di anggap buruk sekali
Di benci hingga dikata penghancur hati
Aku tak salahkan diriku yang terlahir sebagai lelaki
Mungkin kembali semesta tak mengerti
Tentang maksud dan tujuan hati
Pernah ku putih sebelum hitam
Hitam sebelum putih
Dan mendekap di keabu-abuan
Aku tak tau harus apa
Bolehkan kupinjam warna pelangi
Menangis meminta kepada sang pemilik hati
Tentang diri yang selalu ingin berseri
Ku tak ingin ada yang membenci
Kuingin semua hidup semerbak mewangi
Tapi kesimpulan singkat manusia tentang diri ini
Yang selalu mereka anggap buruk sekali
Hingga kutemukan dia yang selalu anggapku berarti
Ataukah ini warna pelangi yang di pinjamkan Tuhan di pintaku kemarin
Pinjam?
Aku benci kata itu, ada kalanya aku harus kembalikan ke pemiliknya
Oleh karnanya, ku selalu berjanji, untuk menjadikan setiap detik bersamanya kini begitu berarti.
Sebelum sang pemiliknya memintanya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar