Teruntukmu nona berwajah jelita.
.
Kutau, cinta yang sempurna begitu indah dan selalu didambakan, laksana rinai hujan yang menyirami lembut semesta raya. Kelembutannya mampu menyejukkan apapun yang disentuhnya. Namun ketika cinta jatuh pada hati yang salah, akan ada cinta yang mampu menjadi gersang tanpa keindahan.
.
Mereka kata aku sudah dewasa, atau mereka hanya bergurau saja. Tapi setiap langkah yang ku jajaki, mulai ku sadari, aku mulai berani, kerikil tajam kulewati, angin malam ku tebas berani.
.
Dari sini, kulihat keangungan sang Ilahi Rabbi, mengingatkanku kembali bahwa tak ada lagi nikmatnya yg harus ku dustai, kulihat sinaran indah bak pelangi.
.
Terhenti pandangku ketika melihat kearah yang kuyakini tempat kau bersemayam nona, nama yang selalu kusebut kala malamku terjaga, tak malu aku meminta padaNya, agar kelak kau menjadi pendamping langkahku hingga ke surga.
.
Ku yakin kalau kau tahu apa yang ku katakan pada sang pencipta, pipimu pasti merah merona.
Tetap indah dirimu nona, aku sedang merayu sang pemilik cinta.
Kelak ketika Dia menjawabnya, aku datang padamu dengan cinta dan segenap keluarga.
.
Salam cinta.
Pria yang bertekat melangkah bersamamu hingga surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar